Senin, 10 Juni 2013

Buah dan sayur Konsumsi dan Risiko Penyakit Jantung Koroner:

Fruit and Vegetable Consumption and Risk of Coronary Heart Disease

    Luc Dauchet2, 3,
    
Philippe Amouyel4,
    
Serge Hercberg2, dan
    
Jean Dallongeville4, *
+ Afiliasi Penulis

    
2INSERM U557, U1125 INRA, CNAM, Universitas Paris 13, Centre de Recherche en Nutrisi Humaine, 93.017 Bobigny, Perancis; 3Département d'Epidémiologie et de Sante Publique, 76000 Rouen, dan 4service d'Epidémiologie et Sante Publique, INSERM U744; Institut Pasteur de Lille, 59.019 Lille Cedex, Prancis

    
↵ * Kepada siapa korespondensi harus ditangani. E-mail: jean.dallongeville @ pasteur-lille.fr.
Abstrak
Konsumsi buah dan sayuran dikaitkan dengan tingkat penurunan penyakit jantung koroner (PJK) dalam kohort observasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kekuatan asosiasi ini dalam meta-analisis. Penelitian kohort dipilih jika mereka melaporkan risiko relatif (RR) dan 95% CI untuk penyakit jantung koroner atau kematian dan jika mereka disajikan penilaian kuantitatif asupan buah dan sayuran. Para RRS dikumpulkan dihitung untuk setiap porsi tambahan buah dan / atau sayuran yang dikonsumsi per hari, dan linearitas dari asosiasi diperiksa. Sembilan studi memenuhi kriteria untuk dimasukkan dalam meta-analisis yang terdiri dari 91.379 laki-laki, 129.701 perempuan, dan 5.007 kejadian PJK. Risiko PJK mengalami penurunan sebesar 4% [RR (95% CI): 0,96 (0,93-0,99), P = 0,0027] untuk setiap bagian tambahan per hari asupan buah dan sayuran dan sebesar 7% [0,93 (0,89-0,96) , P <0,0001] untuk asupan buah. Hubungan antara asupan sayuran dan risiko PJK adalah heterogen (P = 0.0043), lebih ditandai untuk kematian kardiovaskular [0,74 (0,75-0,84), P <0,0001] daripada fatal dan nonfatal infark miokard [0,95 (0,92-0,99), P = 0,0058]. Inspeksi visual dari plot corong menyarankan bias publikasi, meskipun tidak signifikan secara statistik. Oleh karena itu, RRS dilaporkan mungkin berlebihan. Ini meta-analisis studi kohort menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayuran berbanding terbalik dengan risiko PJK. Mekanisme penyebab hubungan ini, bagaimanapun, masih harus dibuktikan.


(Translate by : Juniarta Dwi Ranti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar